Selasa, 12 Maret 2013


Kebutuhan Psikis & Emosional Ibu Selama Persalinan

            Pada saat persalinan keadaan psikis dan emosional ibu tidak dalam  keadaan normal dimana ibu merasa cemas, takut, dan lain- lain. Untuk memenuhi kebutuhan psikis dan emosional ibu, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu :
A.     Dukungan emosional
Dukungan emosional yaitu semua yang dapat meyakinkan/menjamin kedekatan dan pengetahuan bahwa ibu dicintai, diperhatikan dan deterima serta nasihat, saran yang diberikan dapat dapat menimbulkan kepercayaan diri ibu dalam persalinan. Dukungan yang dapat diberikan bidan, suami dan keluarga kepada ibu dapat berupa :
·        Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan pujian kepada ibu.
·        Memberikan ibu dukungan saat persalinan.
·        Membantu, membimbing ibu bernafas secara benar saat kontraksi.
·        Memberikan sentuhan pada ibu, memijat punggung, pinggang atau kaki ibu dan tindakan-tindakan yang bermanfaat lainnya.
·        Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa nyaman.

Selain itu dukungan psikolgis yang diberikan kepada ibu dalam upaya mengurangi perhatian ibu yang penuh rasa sakit. Usaha yang dapat dilakukan yaitu :
Ø  Sugesti
Sugesti adalah memberi pengaruh pada ibu dengan pemikiran yang diterima secara logis. Menurut psikologis social individu yang keadaan psikisnya labil akan lebih mudah dipengaruh dan mudah mendapar sugesti. Demikian juga pada wanita yang keadaan psikisnya kurang stabil, lebih-lebih dalam masa persalinan, mudah sekali menerima pengaruh atau menerima sugesti
Ø  Mengalihkan perhatian ibu
Perasaan sakit itu dapat dikurangi dengan mengurangi perhatian terhadap ibu.Usaha yang di lakukan misalnya mengajak bercerita, sedikit bersenda gurau, kalau ibu masih kuat berilah buku bacaan yang menarik.Walaupun perhatian terhadap rasa sakit ibu di kurangi oleh bidan, tetapi mereka haruis tetap waspada mengamati keadaan ibu, pekembangan persalinan
Ø  Kepercayaan
Meyakinkan ibu bahwa ibu mampu melawati persalian.  Selain itu ibu memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri bahwa ia mampu melahirkan anak normal seperti wanita-wanita lannya,percaya bahwa persalinan yang dihadapi akan lancar pula seperti wanita yang lainnya.

B.     Practical Support
meliputi semua aspek bantuan yang bertujuan membentuk individu dari sebuah masalah berupa kegiatan dan kebuthan fisik.
v  Mengatur posisi
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan, serta menganjurkan suami atau pendamping klien membantu ibu dalam berganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring atau merangkak. Posisi seperti berdiri, berjalan dan jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan seringkali memperpendek waktu persalinan.
v  Pemberian cairan dan nutrisi
Anjurkan ibu untuk mendapatkan asupan (makanan ringan dan cairan) selama persalinan dan proses kelahiran bayi. Sebagian ibu masih ingin makan selama fase laten persalinan, tetapi setelah memasuki fase aktif ibu hanya ingin mengkonsumsi cairan saja. Anjurkan anggota keluarga sesering mungkin menawarkan minum dan makanan ringan selama proses persalianan karena makanan ringan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan akan memberi lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi bisa memperlambat kontraksi dan/atau membuat kontraksi tidak teratur.
v  Pemenuhan kebutuhan eliminasi
Anjurkan ibu untuk berkemih secara rutin, ibu berkemih minimal dalam setiap 2 jam, atau lebih sering jika ibu merasa ingin berkemih atau jika kandung kemih ibu terasa penuh. Anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi. Jika ibu tidak dapat berjalan ke kamar mandi gunakan pispot.

2.2 Kebutuhan/ketidaknyamanan Lingkungan
            Suasan lingkungan juga memegang peranpenting dalam proses persalinan. Dimanapun persalinan dan kelahiran bayi terjadi, pastikan ketersediaan bahan dan sarana-sarana memadai. Laksanakan upya pencegahan infeksi (PI) sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal-hal pokok dalam kategori lingkungan yang perlu diperhatikan yaitu :
1.      Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik.
2.      Sumber air bersih dan mengalir untuk cuci tangan dan untuk memandikan ibu.
3.      Air DTT untuk membersihkan vulva dan perineum sebelum dilakukan periksa dalam dan membersihkan perineum ibu setelah bayi lahir.
4.      Kecukupan air bersih, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet untuk membersihkan ruangan, lantai, perabotan, dekontaminasi dan proses peralatan,
5.      Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan penolong persalinan. Pastikan bahwa kamar kecil dan kamar mandi telah didekontaminasi dengan larutan 0,5%, dibersihkan dengan deterjen dan air sebelum persalinan dimulai dan setelah bayi lahir.
6.      Ruangan yang lapang untuk berjalan-jalan menunggu saat persalinan.
7.      Penerangan yang cukup.
8.      Tempat tidur yang bersih.
9.      Tempat yang bersih untuk memberikan asuhan BBl.
10.  Meja yang bersih atau tempat untuk menaruh peralatan persalinan.
11.  Meja untuk tindakan resusitasi BBL.

2.3 Kebutuhan Dukungan Keluarga/Suami
§  Dukungan suami
Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Suami sebagai pendamping istri ikut memainkan peranan penting dalam mengikuti proses persalinan.
Berbagai cara yang dilakukan suami saat istrinya melahirkan antara lain : mengukur lamanya kontraksi, bernafas seirama dengan istri, membantu menopang istri, memijit punggung istri, menyuguhkan minuman, menyampaikan pesan dari klien ke bidan/dokter, memberikan perhatian dan memberikan semangat pada ibu bersalin. Kata-kata penyemangat dari suami memberi kekuatan ketika Ibu merasa lelah dan tidak bertenaga.

§  Dukungan Keluarga
Lingkungan  keluarga yang harmonis dan  ataupun keadaan lingkungan sekitar ynag kondusif  juga dapat mempengaruhi persalinan. Adanya dukungan dari keluarga, ibu merasa tidak sendiri, merasa lebih percaya diri dalam menghadapi persalinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar