Kebutuhan Psikis & Emosional Ibu Selama Persalinan
Pada saat persalinan keadaan psikis dan
emosional ibu tidak dalam keadaan normal
dimana ibu merasa cemas, takut, dan lain- lain. Untuk memenuhi kebutuhan psikis
dan emosional ibu, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu :
A. Dukungan emosional
Dukungan emosional yaitu semua yang dapat meyakinkan/menjamin
kedekatan dan pengetahuan bahwa ibu
dicintai, diperhatikan dan deterima serta nasihat, saran yang diberikan dapat
dapat menimbulkan kepercayaan diri
ibu dalam persalinan.
Dukungan yang dapat diberikan bidan, suami dan keluarga kepada ibu dapat berupa
:
·
Mengucapkan
kata-kata yang membesarkan hati dan pujian kepada ibu.
·
Memberikan
ibu dukungan saat persalinan.
·
Membantu,
membimbing ibu bernafas secara benar saat kontraksi.
·
Memberikan
sentuhan pada ibu, memijat punggung, pinggang atau kaki ibu dan
tindakan-tindakan yang bermanfaat lainnya.
·
Menciptakan
suasana kekeluargaan dan rasa nyaman.
Selain itu dukungan
psikolgis yang diberikan kepada ibu dalam upaya mengurangi perhatian ibu yang
penuh rasa sakit. Usaha yang dapat dilakukan yaitu :
Ø
Sugesti
Sugesti adalah
memberi pengaruh pada ibu dengan pemikiran yang diterima secara logis. Menurut
psikologis social individu yang keadaan psikisnya labil akan lebih mudah
dipengaruh dan mudah mendapar sugesti. Demikian juga pada wanita yang keadaan
psikisnya kurang stabil, lebih-lebih dalam masa persalinan, mudah sekali
menerima pengaruh atau menerima sugesti
Ø
Mengalihkan
perhatian ibu
Perasaan sakit
itu dapat dikurangi dengan mengurangi perhatian terhadap ibu.Usaha yang di
lakukan misalnya mengajak bercerita, sedikit bersenda gurau, kalau ibu masih
kuat berilah buku bacaan yang menarik.Walaupun perhatian terhadap rasa sakit
ibu di kurangi oleh bidan, tetapi mereka haruis tetap waspada mengamati keadaan
ibu, pekembangan persalinan
Ø
Kepercayaan
Meyakinkan ibu bahwa ibu mampu melawati
persalian. Selain itu ibu
memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri bahwa ia mampu melahirkan anak normal
seperti wanita-wanita lannya,percaya bahwa persalinan yang dihadapi akan lancar pula seperti wanita yang
lainnya.
B. Practical Support
meliputi semua aspek bantuan yang bertujuan membentuk individu dari
sebuah masalah berupa kegiatan dan
kebuthan fisik.
v
Mengatur
posisi
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang
nyaman selama persalinan, serta menganjurkan suami atau pendamping klien
membantu ibu dalam berganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk,
jongkok, berbaring miring atau merangkak. Posisi seperti berdiri, berjalan dan
jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan seringkali memperpendek waktu
persalinan.
v
Pemberian
cairan dan nutrisi
Anjurkan ibu untuk mendapatkan asupan (makanan
ringan dan cairan) selama persalinan dan proses kelahiran bayi. Sebagian ibu
masih ingin makan selama fase laten persalinan, tetapi setelah memasuki fase
aktif ibu hanya ingin mengkonsumsi cairan saja. Anjurkan anggota keluarga
sesering mungkin menawarkan minum dan makanan ringan selama proses persalianan
karena makanan ringan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan akan
memberi lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi bisa memperlambat
kontraksi dan/atau membuat kontraksi tidak teratur.
v
Pemenuhan
kebutuhan eliminasi
Anjurkan ibu untuk berkemih secara rutin, ibu berkemih
minimal dalam setiap 2 jam, atau lebih sering jika ibu merasa ingin berkemih
atau jika kandung kemih ibu terasa penuh. Anjurkan ibu untuk berkemih di kamar
mandi. Jika ibu tidak dapat berjalan ke kamar mandi gunakan pispot.
2.2
Kebutuhan/ketidaknyamanan Lingkungan
Suasan
lingkungan juga memegang peranpenting dalam proses persalinan. Dimanapun
persalinan dan kelahiran bayi terjadi, pastikan ketersediaan bahan dan
sarana-sarana memadai. Laksanakan upya pencegahan infeksi (PI) sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Hal-hal pokok dalam kategori lingkungan yang
perlu diperhatikan yaitu :
1. Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki
sirkulasi udara yang baik.
2. Sumber air bersih dan mengalir untuk cuci
tangan dan untuk memandikan ibu.
3. Air DTT untuk membersihkan vulva dan
perineum sebelum dilakukan periksa dalam dan membersihkan perineum ibu setelah
bayi lahir.
4. Kecukupan air bersih, klorin, deterjen,
kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet untuk membersihkan ruangan,
lantai, perabotan, dekontaminasi dan proses peralatan,
5. Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan
pribadi ibu dan penolong persalinan. Pastikan bahwa kamar kecil dan kamar mandi
telah didekontaminasi dengan larutan 0,5%, dibersihkan dengan deterjen dan air
sebelum persalinan dimulai dan setelah bayi lahir.
6. Ruangan yang lapang untuk berjalan-jalan
menunggu saat persalinan.
7. Penerangan yang cukup.
8. Tempat tidur yang bersih.
9. Tempat yang bersih untuk memberikan asuhan
BBl.
10. Meja yang bersih atau tempat untuk menaruh
peralatan persalinan.
11. Meja untuk tindakan resusitasi BBL.
2.3 Kebutuhan Dukungan
Keluarga/Suami
§
Dukungan suami
Dukungan dan
peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil
dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi
ASI. Suami sebagai seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan
istri. Suami sebagai pendamping
istri ikut memainkan peranan penting dalam mengikuti proses persalinan.
Berbagai cara yang dilakukan suami saat istrinya
melahirkan antara lain : mengukur lamanya kontraksi, bernafas seirama dengan
istri, membantu menopang istri, memijit punggung istri, menyuguhkan minuman,
menyampaikan pesan dari klien ke bidan/dokter, memberikan perhatian dan
memberikan semangat pada ibu bersalin. Kata-kata penyemangat dari suami
memberi kekuatan ketika Ibu merasa lelah dan tidak bertenaga.
§
Dukungan Keluarga
Lingkungan
keluarga yang harmonis dan
ataupun keadaan lingkungan sekitar ynag kondusif juga dapat mempengaruhi persalinan. Adanya
dukungan dari keluarga, ibu merasa tidak sendiri, merasa lebih percaya diri
dalam menghadapi persalinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar